1.
makhluk hidup dalam
ekosistem alami
pengertian ekosistem adalah timbale balik antara makhluk hidup dan
lingkungan
populasi dan komunitas makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya
disebut ekosistem-ekosistem dibentuk oleh satuan-satuan ekosistem berikut.
a.
individu, yaitu satu makhluk
hidup tunggal. Contohnya seekor kelinci atau sebatang pohon.
b.
Populasi, yaitu sejumlah
individu yang sama yang menempati suatu areal tertentu pada saat tertentu.
Contohnya populasi semut disuatu padang
rumput.
c.
Komunitas adalah kumpulan
beberapa populasi makhluk hidup dalam suatu wilayah tertentu. Contonya :
komunitas dikolam.
d.
Ekosistem yaitu kesatuan dari
komunitas dengan lingkunganya sehinga terjadi hubungan timbale balik. Contohnya
ekosistem sungai.
e.
Biosfer yaitu keseluruhan ekosistem yang ada dibumi.
Tingkat organisasi
yang lebih tinggi dari komunitas adalah
ekosistem. Berbagai bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu dan
energi yang menjadi sumber kekuatan bagi ekosistem. Sinar matahari merupakan sumber
energi dalam sebuah ekosistem, yang oleh tumbuhan dapat diubah menjadi energi
kimia melalui proses fotosintensis .
Dibumi
terdapat berbagai macam ekosistem. Berdasarkan ukuranya ekosistem di bagi
menjadi 2 yaitu ekosistem makro dan ekosistem mikro.
a.
ekosistem makro yaitu ekosistem
yang ukuran atau ruang lingkupnya besar.
Contohnya ekosistem
hutan hujan tropis.
b.
ekosistem makro yaitu ekosistem
yang ukuranya atau ruang lingkupnya kecil.
Contohnya ekosistem
dalam aquarium.
A. populasi dan komunitas
makhluk hidup
Populasi dapat dikatakan
sebagai kumpulan individu suatu spesies organisme hidup yang sama. Populasi
dipandang sebagai suatu sistem yang dinamis daripada gejala individu yang
selalu melakukan hubungan. Populasi merupakan
kumpulan individu sebuah spesies yang mempunyai potensi untuk berbiak silang
antar satu individu dengan individu yang lain.
Tentu saja individu dalam sebuah populasi itu tidak hanya berinteraksi
melalui biak silang, tetapi juga berhubungan secara dinamis dalam hal-hal
lain. Kalau jumlah individu per unit
luas bertambah dalam perjalanan waktu, maka kepadatan populasi naik. Kalau kepadatan populasi itu sedemikian rupa
naikknya sehingga kebutuhan populasi itu akan bahan makanan, tempat tinggal, dan
kebutuhan hidup lain-lain menjadi di luar kemampuan alam lingkungan untuk
menyediakan atau menyokong secukupnya, timbullah persaingan atau
kompetisi. Persaingan ini menimbulkan
dua akibat, 1) dalam jangka waktu yang singkat akan menimbulkan akibat (efek)
ekologi dan 2) dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan akibat evolusi.
Ada dua faktor lingkungan yang dapat menurunkan
daya biak populasi, yaitu faktor bergantung pada kepadatan populasi itu
sendiri, misalnya kekurangan bahan pangan, kekurangan ruang untuk hidup karena
populasi terlampau padat dan faktor yang tidak tergantung pada kepadatan
populasi misalnya terdapat penurunan suhu lingkungan secara drastis dan
mendadak.
Berasal dari
kata population, yang berarti jumlah penduduk. Merupakan keseluruhan
(universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya,
sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. all the units
of analysis to which a hypothesis applies (Seluruh unit analisis yang
tercakup dalam hipotesis)
·
pembagian jenis populasi
·
Populasi Terbatas
o
Mempunyai sumber data yang
jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.
Contohnya :
Jumlah penduduk kota Padang 800.000 jiwa
Jumlah mahasiswa Sastra 300 orang.
·
Populasi Tak Terbatas (Tak
Terhingga)
o
Sumber datanya tidak dapat
ditentukan batasan-batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk jumlah.
Contoh :
Berapa liter pasang surut air laut pada bulan purnama
Jumlah gelandangan di Indonesia .
Komunitas ialah
beberapa kelompok makhluk yang hidup bersama-sama dalam suatu tempat yang
bersamaan, misalnya populasi semut, populasi kutu daun, dan pohon tempat mereka
hidup membentuk suatu masyarakat atau suatu komunitas. Dengan memperhatikan keanekaragaman dalam
komunitas dapatlah diperoleh gambaran tentang kedewasaan organisasi komunitas
tersebut. Komunitas dengan populasi ibarat makhluk dengan sistem organnya,
tetapi dengan tingkat organisasi yang lebih tinggi sehingga memiliki sifat yang
khusus atau kelebihan yang tidak dimiliki oleh baik sistem organ maupun
organisasi hidup lainnya.
Perubahan komunitas yang sesuai dengan perubahan
lingkungan yang terjadi akan berlangsung terus sampai pada suatu saat terjadi
suatu komunitas padat sehingga timbulnya jenis tumbuhan atau hewan baru akan
kecil sekali kemungkinannya. Namun,
perubahan akan selalu terjadi. Oleh
karena itu, komunitas padat yang stabil tidak mungkin dapat dicapai. Perubahan komunitas tidak hanya terjadi oleh
timbulnya penghuni baru, tetapi juga hilangnya penghuni yang pertama.
Sering terjadi, spesies tumbuhan dan hewan
dijumpai berulangkali dalam pelbagai komunitas dan menjalankan fungsi yang agak
berbeda. Kombinasi antara habitat ,
tempat suatu spesies hidup, dengan fungsi spesies dalam habitat itu memberikan
pengertian nicia (niche). Konsep nicia ini penting karena selain dapat
digunakan untuk meramal macam tumbuhan dan hewan yang yang dapat ditemukan
dalam suatu komunitas, juga dipakai untuk menaksir kepadatan serta fungsinya
pada suatu musim. Kepadatan individu
dalam suatu populasi langsung dapat dikaitkan dengan pengertian
keanekaragaman. Istilah ini dapat
diterapkan pada pelbagai bentuk, sifat, dan ciri suatu komunitas. Misalnya, keanekaragaman di dalam spesies,
keanekaragaman dalam pola penyebaran.
Margalef (1958) mengemukakan bahwa untuk menentukan keanekaragaman
komunitas perli dipelajari aspek keanekaragaman itu dalam organisasi
komuniatsnya. Misalnya mengalokasikan
individu populasinya ke dalam spesiesnya, menempatkan spesies tersebut ke dalam
habitatnya, menentukan kepadatan relatifnya dalam habitat tersebut dan menempatkan setiap individu ke dalam tiap
habitatnya dan menentukan fungsinya. Dengan memperhatikan keanekaragaman dalam
komunitas dapat diperoleh gambaran tentang kedewasaan organisasi komunitsas
tersebut. Hal ini menunjukkan tingkat
kedewasaannya sehingga keadaannya lebih mantap.
Komunitas, seperti halnya tingkat organisasi makhluk hidup lain, juga
mengalami serta menjalani siklus hidup.
B. Berbagai bentuk ekosistem
alami
Suatu organisme tidak akan dapat hidup mandiri
tanpa kehadiran organisme lain serta mengabaikan sumber daya alam yang
merupakan sumber pangan, tempat perlindungan dan tempat perkembangbiakan. Suatu konsep sentral dalam ekologi adalah
ekosistem, suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem adalah tatanan satuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem tidak hanya mencakup serangkaian
spesies tumbuhan, tetapi juga dalam bentuk materi yang melakukan siklus dalam
sistem itu dan energi yang menjadi sumber kekuatan bagi ekosistem.
Ekosistem dibentuk oleh komponen hidup dan tak
hidup, disuatu tempat dan beriteraksi dalam satu kesatuan yang teratur. Ditinjau dari segi komponen-komponennya,
ekosistem dapat dibedakan menjadi :
- Autotrofik, yaitu organisme yang dapat mensintesiskan makanannya sendiri atau dapat menyediakan makanannya sendiri. Organisme tersebut mengubah bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dalam butir-butir hijau daun atau klorofil
- Heterotrofik, yaitu organisme yang hanya dapat memanfaatkan bahan makanan yang disediakan oleh organisme lain.
Contoh ekosistem
Daratan: hutan tropis, hutan konifer, gurun pasir, savana, lahan pertanian.
Perairan (akuatik): danau, sungai, laut.
Peralihan antara daratan dan perairan: lahan basah (rawa, hutan bakau pesisir).Ekosistem juga dapat dibedakan menjadi:
A. Ekosistem alami
B. Ekosistem binaan/terbangun (kota ,
desa, lahan pertanian)
Ekosistem Alami
mengalami proses-proses perubahan secara alami
tanpa campur tangan manusia
Daratan: hutan tropis, hutan konifer, gurun pasir, savana, lahan pertanian.
Perairan (akuatik): danau, sungai, laut.
Peralihan antara daratan dan perairan: lahan basah (rawa, hutan bakau pesisir).Ekosistem juga dapat dibedakan menjadi:
A. Ekosistem alami
B. Ekosistem binaan/terbangun (
Ekosistem Alami
mengalami proses-proses perubahan secara alami
tanpa campur tangan manusia
Ekosistem Binaan
membutuhkan pengelolaan dan penambahan energi/materi oleh manusia
agar dapat dipertahankan dalam kondisinya
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antar keenam komponen ekosistem ini harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang. Perubahan terhadap salah satu komponen akan mempengaruhi komponen
lainnya.
membutuhkan pengelolaan dan penambahan energi/materi oleh manusia
agar dapat dipertahankan dalam kondisinya
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antar keenam komponen ekosistem ini harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang. Perubahan terhadap salah satu komponen akan mempengaruhi komponen
lainnya.
Faktor biotik lain adalah mikroba dan organism lain yang a.l. berperan dalam
penguraian bahan organik; dan dapat ditemukan di tanah, air, udara atau pada
organisme lain.
c.
Aliran energi dan materi
dalam ekosistem alami
Tenaga atau energi
dibutuhkan oleh seluruh organisme untuk melakukan suatu usaha atau aktivitas.
Sebagai contoh, tumbuhan membutuhkan energi dari cahaya matahari, hewan dan
manusia membutuhkan energi yang dihasilkan dai proses pengolahan makanan di
dalam tubuh.
Energi yang terdapat di
lingkungan sekitarmu memiliki bentuk yang bermacam-macam, seperti energi
cahaya, energi listrik, energi kimia, energi panas, dan sebagainya. Setiap
bentuk energi dapat diubah menjadi bentuk energi lainnya. para ilmuwan yang
mempelajari perubahan energi tersebut menemukan fenomena bahwa energi tidak dapat
diciptakan. Fenomena ini juga berlaku di dalam suatu ekosistem. Setiap
organisme mendapatkan energinya dengan cara mengubah energi yang berasal dari
lingkungannya, seperti tumbuhan yang bergantung pada cahaya matahari atau hewan
dan manusia yang membutuhkan makanan sebagai sumber energinya.
A.
ALIRAN ENERGI
1.
Tingkat Trofik
Interaksi antara
organisme dengan lingkungan dapat terjadi karena adanya aliran energi. Aliran
energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu ekosistem.
Proses aliran energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya proses makan
dan dimakan. Proses makan dan dimakan terjadi antara satu kelompok organisme
dengan kelompok organisme lainnya. Setiap kelompok organisme yang memiliki
sumber makanan tertentu disebut dengan tingkat trofik. Dalam suatu ekosistem
terdapat beberapa macam tingkat trofik seperti produsen, konsumen dan
decomposer.
a.
Produsen
Energi memasuki suatu
ekosistem dimulai dari energi radiasi (cahaya matahari) yang sebagian diserap
oleh tumbuhan, ganggang, dan organisme fotosintetik lainnya. Energi cahaya
matahari kemudian diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintetik.
Energi kimia tersebut disimpan dalam bentuk senyawa organic seperti molekul
glukosa. Molekul glukosa kemudian dipecah dan digunakan sebagai sumber energi
untuk melakukan aktivitas seperti tumbuh dan berkembang, bernapas, memperbaiki
jaringan yang rusak, dan lain sebagainya. Seluruh organisme berklorofil seperti
tumbuhan dan ganggang hijau yang dapat mengolah makanannya melalui proses
fotosintesis disebut organisme autotrof atau dalam suatu ekosistem disebut
dengan produsen.
b.
Konsumen
Organisme seperti
hewan membutuhkan makanan berupa organisme lain (tumbuhan atau hewan lain)
sebagai sumber energinya. Organisme yang tidak dapat mengolah makanannya
disebut organisme heterotrof atau konsumen. Konsumen dalam suatu ekosistem
dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkat. Konsumen tingkat I (konsumen
primer) adalah kelompok organisme yang secara langsung memakan produsen.
Anggota konsumen primer adalah kelompok herbivore atau pemakan tumbuh-tumbuhan,
seperti belalang, kelinci, kambing, dan sebagainya.
Konsumen tingkat II (konsumen
sekunder) adalah kelompok organisme yang memakan konsumen primer. Konsumen
tingkat III (konsumen tersier) adalah kelompok organisme yang memakan konsumen
sekunder. Konsumen sekunder dan tersier beranggotakan kelompok karnivora atau
pemakan daging seperti singa, elang, ular, serigala dan sebagainya.
Selain itu, konsumen primer,
konsumen sekunder, dan seterusnya juga dapat merupakan anggota kelompok
omnivore, yaitu organisme yang memakan tumbuhan dan hewan seperti ayam,
manusia, dan sebagainya.
c.
Dekomposer atau Detritivora
Beberapa organisme
mendapatkan energinya dengan cara memakan detritus atau materi organic dari
organisme lain. Detritus dapat berupa bangkai, feses, daun busuk, dan lain
sebagainya. Organisme yang memakan detritus disebut dengan detritivora.
Organisme detritivora seperti cacing tanah, kutu kayu, kepiting, dan siput
biasanya banyak terdapat di dalam tanah atau di dasar perairan.
Sisa-sisa materi organic tidak
hanya dihancurkan oleh detritivora. Organisme lain seperti bakteri dan jamur
juga menggunakan sisa materi organic tersebut sebagai sember energinya.
Organisme yang menggunakan sisa-sisa materi organic dan produk terdekomposisi
lainnya disebut decomposer atau saprotrof.
2.
Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan
Proses makan dan
dimakan antara satu tingkat trofik dengan tingkat trofik lainnya membentuk
urutan dengan arah tertentu yang disebut rantai makanan. Melalui rantai
makanan, energi dapat mengalir dari satu organisme ke organisme lainnya.
Produsen merupakan awal terjadinya aliran energi dengan cara menyerap energi
cahaya matahari dan mengubahnya menjadi molekul kimia seperti glukosa. Molekul
kimia yang dibentuk oleh tumbuhan kemudian dijadikan sumber energi bagi
konsumen primer, yaitu organisme herbivore dan omnivore yang memakan tumbuhan.
Energi kembali mengalir ke organisme karnivora atau omnivore yang memakan
konsumen primer, dan seterusnya. Energi terus mengalir hingga ke organisme
pemakan detritus, yang mengubah senyawa organic pada sisa-sisa organisme mati
menjadi energi panas melalui proses respirasi.
Di dalam ekosistem alami, satu
rantai makanan yang sederhana jarang sekali terjadi, karena hanya sedikit
konsumen yang memakan satu jenis organisme. Umumnya, di dalam suatu ekosistem
membentuk suatu hubungan makan dan dimakan yang kompleks. Satu jenis produsen
dapat dimakan oleh beberapa konsumen primer. Satu konsumen primer dimakan oleh
beberapa konsumen sekunder, atau satu konsumen tersier memakan beberapa
konsumen sekunder, begitu seterusnya. Hubungan makan dan dimakan yang kompleks
tersebut saling bercabang dan berkaitan sehingga membentuk jarring-jaring
makanan.
D. macam-macam
bentuk pola kehidupan
Iklim, tumbuhan dan hewan
merupakan ekosistem skala besar yang disebut daerah habitat atau bioma. Kondisi suatu bioma dipengaruhi oleh faktor
biotik dan abiotik. Faktor abiotik di
padang pasir berupa pasir, batuan-batuan, sedangkan faktor biotiknya berupa
kaktus dan unta. Kondisi di daerah
pantai wujud abiotiknya adalah pasir panati atau lumpur, sedangkan hewannya
berupa ikan atau buaya.
- Daerah Tropis
Terletak disepanjang khatulistiwa antara 23,5
derajat Lintang Utara dan 25,5 derajat Lintang Selatan, beriklim panas.
Lingkungan abiotiknya adalah matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu
hanya sedikit, curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun antara 200-225 cm
per tahun.
Dalam kondisi tersebut di
bawah biomanya terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membentuk suatu
hutan tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.Pohon-pohon
besar dan tinggi yang dapat mencapai 20-40 meter
2.Cabang
pohon panjang dan banyak yang membentuk naungan pohon yang luas
3.Dalam
naungan pohon hidup tumbuhan yang menempel (epifit) yang melakukan adaptasi
dengan lingkungan kering karena hidup dari air dan curah hujan yang dikandung
cabang atau batang pohon tempatnya menempel
4.Tanah
di bawahnya hampir tidak ada sinar matahari yang menyebabkan tanaman merambat,
menjalar ke atas seperti rotan.
5.Tanaman
perdu masih dapat hidup dalam kanopi tanaman besar sehingga tercipta tingkatan
kehidupan
6.Yang
di bawah suhu hampir tidak terasa, hidup rumput dan lumut sebagai makanan hewan
Dalam hutan tropis yang lebat, hidup beraneka
ragam binatang, mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, sampai
harimau dan binatang besar maupun binatang buas yang lain.
2. Daerah
Sub Tropis
Terletak antara 23,5 derajat – 66,5 derajat
Lintang Utara dan Lintang Selatan.
Iklimnya disebut iklim sedang.
Akibat kemiringan bumi terasa dengan adanya empat musim, yaitu musim
panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Biomanya memiliki ciri-ciri curah hujan
sepanjang tahun antara 75-100 cm per tahun, memiliki empat musim, hutannya
merupakan luruh. Gugurnya daun pepohonan
hutan merupakan persiapan akan datangnya musim dingin, dan bersemi kembali
setelah musim dingin selesai. Yang khas
didaerah sub tropis adalah adanya salju di musim dingin. Jumlah tumbuhan di kawasan sub tropis lebih
sedikit , tanaman tinggi, jarak antara poho yang satu dengan yang lain tidak
rapat dan praktis tidak ada perdu di bawahnya.
Didaerah tengah benua terdapat padang rumput karena curah hujannya
sedikit, sehingga sulit bagi pohon untuk hidup dengan baik, tetapi tidak sampai
menjadi gurun pasir. Tingkat curah hujan
menyebabkan tumbuhnya macam-macam rumput, ada yang tinggi sedang dan
pendek. Tanah padang rumput banyak
mengandung humus, karena daun rumput yang cepat mati dan membusuk pada musim
tumbuh.
- Daerah Kutub
Terletak antara di bawah daerah 66,5 derajat – 90
derajat Lintang Utara atau Lintang Selatan.
Pada musim panas matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari, sehingga
malam menjadi lebih singkat, sebaliknya dalam musim dingin matahari kurang dari
12 jam, sehingga malam lebih lama. Bioma
yang khas di daerah beriklim dingin ini adalah hutan taiga yang pohonnya
terdiri dari satu jenis spesies (keadaannya homogen).
Ciri ekosistemnya adalah adanya perbedaan suhu
dalam musim panas dengan musim dingin yang amat mencolok, pertumbuhan tanaman
terjadi pada musim panas antara 3-6 bulan.
Pohon khasnya konifer, sdeangkan hewan yang hidup di kawasan taiga
adalah moose, berunag hitam, ajak dan marten.
Burung-burung bermigrasi di musim gugur-dingin.
Lebih ke utara di belahan bumi terdapat
tundra. Lokasinya sekitar kutub,
sehingga iklimnya disebut iklim kutub.
Ciri-cirinya adalah daerah tundra mendapat sedikit energi radiasi,
perbedaan siang dan malam dalam musim panas dan dingin sangat besar. Rumput tumbuh menutupi tanah, tumbuhan
berbiji tumbuh kerdil. Dalam musim panas
yang merupakan musim tumbuh inilah tumbuh-tumbuhan mendapat persediaan makanan
untuk setahun. Tumbuhan musim berbunga
serempak, sehingga padang rumput dipenuhi oleh berbagai jenis hewan (misalnya
rendeer, musk oxen, dan berunag putih).
Rangkuman
Ekologi merupakan salah satu
ilmu dasar bagi ilmu pengetahuan. Dalam
ilmu lingkungan, seperti halnya dalam ekologi jasad hidup (organisme) pada
dasarnya dipelajari dalam unit populasi.
Individu adalah suatu struktur
yang membangun suatu suatu kehidupan dalam bentuk organisme. Populasi
adalah sekelompok individu-individu jasad hidup (organisme) yang sejenis yang
hidup dalam suatu lingkungan tertentu. Komunitas ialah beberapa kelompok
makhluk yang hidup bersama-sama dalam suatu tempat yang bersamaan.
Ekosistem adalah tatanan satuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi. Ekosistem tidak hanya
mencakup serangkaian spesies tumbuhan, tetapi juga dalam bentuk materi yang
melakukan siklus dalam sistem itu dan energi yang menjadi sumber kekuatan bagi
ekosistem.
Sinar matahari merupakan
sumber energi dalam sebuah ekosistem, yang oleh tumbuhan dapat diubah menjadi
energi kimia melalui proses fotosintesis.
Pembentukkan jaringan hidup selanjutnya tentu saja bergantung pula pada
kemampuan tumbuhan menyerap pelbagai bahan mineral dari dalam tanah, yang
seterusnya diolah dalam proses metabolisme.
Iklim, tumbuhan dan hewan
merupakan ekosistem skala besar yang disebut daerah habitat atau bioma. Kondisi suatu bioma dipengaruhi oleh faktor
biotik dan abiotik.
MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI
MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH IAD,
IBD, ISD
DOSEN PEMBIMBING :
Drs. ZUHAIRI, M.Pd
DISUSUN
OLEH KELOMPOK 4 :
1.
IMAM SOLIHIN
2.
MUJIRAHAYU
3.
ALFI NURFADILAH
4.
DAHLIA
5.
TAMIM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
JURAI SIWO METRO
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga tugas KULIAH IAD, IBD, ISD ini dapat
diselesaikan. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kehadirat nabi
Muhammad saw, yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman
yang islami yang penuh dengan kebahagiaan.
Pada kesempatan ini kami sebagai
penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Drs. ZUHAIRI, M.Pd selaku dosen pada
mata kuliah pendidikan kewargaan yang telah ikhlas memberikan ilmunya kepada
kami dalam perkuliahan.
Penyusun menyadari bahwasanya dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penyusun mengharap
kritik dan saran dari semua pihak, yang bersifat membangun. Semoga penyusunan
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Metro,
November 2011
Penyusun
__________________
Daftar isi
Kata pengantar
1.
makhluk hidup dalam
ekosistem
2.
populasi dan komunitas
mahluk hidup
3.
berbagai bentuk ekosistem
alami
4.
aliran energi dan materi
dalam ekosistem alami
a.
aliran energi
b.
rantai makanan dan jarring
makanan
5.
macam-macam pola kehidupan
6.
daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
" tolong komentarnya untuk kedepan agar lebih bagus "