kampus

Rabu, 09 November 2011

Tips Motivasi Diri


Apalagi, jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak ada upah kerja untuk anggotanya.

Tips Motivasi Diri

Oleh: AsianBrain.com Content Team
Terkadang kita merasakan kejenuhan, tidak bersemangat dalam menjalani hidup. Anda merasa butuh adanya motivasi dari orang lain.
Mungkin cara ini bisa berhasil. Namun, untuk kemudian bisa berubah dan bersemangat, kuncinya ada pada diri Anda sendiri.
Tidak ada seorang pun yang bisa memberikan motivasi lebih baik, selain diri kita sendiri. Ada beberapa tips untuk memotivasi diri sendiri, yaitu :
1.   Menuliskan tujuan pada selembar kertas.
Untuk bisa memotivasi diri, Anda harus memahami tujuan yang hendak Anda capai. Lakukan refleksi, apa yang sebenarnya Anda inginkan. Kemudian, Anda harus mengembangkan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
Pilihan yang Anda tentukan, haruslah realistis, sesuai logika. Anda tidak bisa memilih jalan yang Anda rasa tidak sanggup untuk menjalankannya. Akhirnya, Anda akan menemukan kegagalan dan keputusasaan, sebelum mencapai tujuan tersebut.
Tempelkan lembaran kertas yang berisi tujuan  pada ruang yang sering Anda lihat. Anda bisa memilih di cermin kamar, lemari, dinding, atau tempat mana saja yang Anda sering melihat dan membacanya. Setiap hari, sekurangnya baca tulisan itu 5 kali, agar selalu teringat dengan tujuan yang ingin Anda capai dan memiliki motivasi diri untuk mencapainya.
Setiap hari pula, catatlah apa saja hal yang telah Anda lakukan untuk semakin mendekatkan Anda dengan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan cara ini, Anda akan menyadari apakah tujuan itu masih jauh, semakin dekat atau hampir tercapai.
2. Berhenti menunda
Menunda adalah kebiasaan yang bisa membunuh impian dan motivasi diri Anda. Tetapkan batas waktu untuk mencapai satu tujuan, dan berpeganglah dengan batas waktu yang Anda tentukan sendiri. Dengan memiliki perasaan dikejar batas waktu, Anda akan lebih fokus dan berusaha untuk memenuhi tujuan tersebut.
Namun berhati-hatilah, jangan sampai menentukan batas waktu yang membuat Anda stres dan frustasi, dan hanya akan merusak mental dan pikiran Anda. Pikirkanlah batas waktu yang tepat dan tetap membuat Anda nyaman dalam menjalaninya.
3. Reward untuk diri sendiri
Cobalah untuk memberikan hadiah atau menghargai diri Anda sendiri ketika berhasil menyelesaikan satu bagian dalam perencanaan untuk mencapai tujuan Anda. Ini akan menjadikan Anda memiliki harapan, menyuntikkan motivasi diri Anda,  agar bisa menyelesaikan bagian-bagian berikutnya untuk memperoleh hadiah yang lebih baik.
Ingat, jika Anda telah menyelesaikan satu rencana, segeralah membuat rencana baru dan pastikan batas waktunya. Orang yang sukses akan selalu mencari cara untuk mengembangkan diri mereka dan kehidupan mereka.
4. Bersenang-senanglah
Dalam melakukan pekerjaan, Anda sering dihadapkan dengan masalah ataupun beban pikiran yang berat. Rasa humor yang cukup, bisa menjadi salah satu kunci untuk sukses. Cobalah untuk tidak terlalu berat memikirkan masalah dan pekerjaan.
Belajarlah untuk menikmati apa yang Anda lakukan setiap hari, sehingga bisa tetap memiliki motivasi diri dan merasa antusias. Dengan tetap memiliki perasaan tersebut, Anda bisa membantu diri sendiri mengontrol tingkat stres yang Anda miliki.
Motivasi diri sendiri memiliki keuntungan tersendiri dan juga memacu diri untuk bisa lebih berkembang, lebih baik, dan mengarah pada kesuksesan.
Dengan memotivasi diri sendiri, berarti Anda juga bisa menciptakan jalan-jalan baru untuk melangkah mencapai tujuan Anda.

Menumbuhkan Motivasi Kinerja Karyawan

Oleh: AsianBrain.com Content Team
Mungkin Anda masih sering bermasalah dengan kinerja karyawan. Sebagai manajer,sudah pasti Anda menginginkan karyawan Anda memiliki kinerja tinggi. Nyatanya, antara keinginan dan fakta kadang tidaklah sama.
Selalu ada masalah yang Anda hadapi. Padahal, bisa jadi karyawan Anda sudah bekerja selama beberapa tahun, dengan lulusan minimal diploma. Mengapa motivasi kinerja selalu menjadi persoalan?
Membahas motivasi kinerja karyawan, maka hal ini terkait dengan faktor-faktor yang memengaruhinya. Diantaranya yaitu ketidakjelasan peran, rendahnya kompetensi, keragaman sistem nilai yang dimiliki karyawan, preferensi yang berbeda, dan kurangnya penghargaan.
1.   Kejelasan peran  karyawan.
Semakin jelas dan terinternalisasinya uraian peran di kalangan karyawan dan manajer cenderung semakin kecilnya peluang terjadinya penyimpangan kinerja. Sebaliknya, ketidakjelasan peran karyawan, akan menyebabkan motivasi kinerjanya menurun, bagkan hilang sama sekali.
2.   Kompetensi Karyawan.
Kompetensi terbagi dua :
- Kompetensi "keras" berupa pengetahuan dan ketrampilan
- Kompetensi lunak (soft skills), berupa sikap, etos kerja, motivasi, prakarsa, kreatifitas dan empati.
Semakin tinggi derajad kompetensi karyawan semakin tinggi pula motivasi kinerja yang dimilikinya.
3.   Lingkungan Kerja.
Lingkungan kerja terbagi menjadi :
- Lingkungan fisik (fasilitas kerja termasuk peralatan kerja, ruangan, kursi dan meja, listrik, pendingin ruangan, kebisingan yang rendah, dan alat pengaman)
- Non-fisik (gaya kepemimpinan manajer yang partisipatif, kompensasi, mutu hubungan vertikal dan horisontal seperti kebersamaan serta lingkungan social).
Semakin nyaman lingkungan kerja, semakin tinggi motivasi kinerja karyawannya.
4.   Sistem Nilai.
Nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya. Konflik yang terjadi antara manajer dan karyawan bisa jadi karena dipengaruhi perbedaan nilai tentang ukuran kinerja pekerjaan; apakah dilihat dari proses ataukah hasil; ataukah gabungan keduanya. Sistem nilai sangat memengaruhi motivasi kinerja karyawan.
5.   Preferensi.
Yang dimaksud adalah derajad kesukaan atau preferensi terhadap pekerjaan tertentu. Karyawan yang tergolong teori Y (suka bekerja, disiplin, dan bertangung jawab), jenis pekerjaan apapun cenderung siap untuk dilaksanakan. Namun ada sebagian kecil karyawan tergolong teori X (tak suka bekerja, malas, dan tak bertanggung jawab), maka proses dan motivasi kinerja karyawannya menjadi rendah. Manajer hendaknya dapat mengidentifikasi derajad preferensi karyawan terhadap pekerjaan yang diberikan.
6.   Penghargaan.
Setiap manusia membutuhkan penghargaan dari orang lain. Dalam bidang pekerjaan, penghargaan yang dibutuhkan karyawan berbentuk kompensasi finansial dan non-finansial. Kompensasi finansial dapat berupa gaji, upah, insentif, dan bonus. Kompensasi non-finansial bisa berupa jenjang karir, piagam penghargaan prestasi, dan ucapan terimakasih. Penghargaan adalah unsur vital dalam membangun motivasi kinerja dan kepuasan karyawan.
Tidak semua faktor berhubungan atau berpengaruh nyata terhadap motivasi kinerja karyawan. Hal itu sangat berkaitan dengan tipe organisasi apakah berorientasi pada laba atau nirlaba; apakah BUMN atau non-BUMN.
Motivasi kinerja karyawan juga sangat terkait dengan faktor-faktor kompetensi organisasi, skala atau ukuran usaha organisasi, karakteristik perusahaan sebagai organisasi pembelajaran, karakteristik karyawan, jenis pekerjaan, budaya organisasi, dan gaya kepemimpinan manajer dalam organisasi. Dengan demikian faktor-faktor yang memengaruhi cenderung beragam dan sangat situasional sesuai dengan kondisi perusahaan atau organisasi masing-masing.

Cerita Motivasi

Oleh: AsianBrain.com Content Team
Mungkin Anda sering membaca cerita motivasi untuk membangkitkan semangat Anda. Ya, ini sangat diperlukan bagi siapa saja. Jika mengingat masa kecil, maka kita sering mendapatkan dongeng sebelum tidur dari orang tua. Tanpa kita sadari, banyak hal yang bisa kita dapatkan dari dongeng tersebut. Sebut saja kisah Kancil Nyolong Timun. Ada makna mendalam terkandung didalamnya, bahwa kita tidak boleh berlaku seperti kancil dengan sikapnya yang gemar mencuri.
Ketika dewasa, maka kita sudah jarang untuk mendapatkan dongeng. Meski demikian, kita tetap membutuhkan cerita motivasi yang memberikan semangat bagi kita untuk menjalani kehidupan. Motivasi ibarat api dalam diri kita, yang senantiasa diketahui kapan mulai meredup dan kapan sedang berkobar-kobar.  Manakala api tersebut sedang meredup dan kita berusaha untuk mengobarkannya lagi, maka harus ada sesuatu yang mampu menjadi semacam energi pembakarnya.
Kebiasaan bercerita dan mendengarkan cerita adalah cara yang paling disukai oleh bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang. Beberapa tahun terakhir, banyak bermunculan cerita motivasi yang dikemas dalam bentuk buku, berupa kisah sukses orang-orang dari berbagai sisi. Misalnya saja, kisah sukses pebisnis, penulis, artis, dan sebagainya. Tentu saja buku-buku tersebut laris di pasaran, karena masalah motivasi adalah hal yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan.
Sebagai contoh, jika Anda sangat ingin berbisnis makanan, Anda bisa mengambil hikmah dari cerita motivasi kegigihan Kolonel Sanders, pendiri waralaba ayam goreng terkenal KFC. Dia memulainya di usia 66 tahun. Pensiunan angkatan darat Amerika ini tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis.
Namun dia memiliki keahlian dalam memasak dan menawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Kolonel Harland Sanders adalah pelopor Kentucky Fried Chicken atau KFC yang telah tumbuh menjadi salah satu ya
ng terbesar dalam industri waralaba makanan siap saji di dunia.
Anda juga bisa belajar dari cerita motivasi Honda. Jika Anda mengamati kendaraan yang melintasi jalan raya, pasti mata Anda selalu terbentur pada kendaraan bermerek Honda, baik berupa mobil maupun motor.
Merek kendaran ini memang selalu menyesaki padatnya lalu lintas. Karena itu barangkali memang layak disebut sebagai raja jalanan.
Namun, pernahkah Anda tahu, jika sang pendiri kerajaan bisnis Honda, Soichiro Honda, selalu diliputi kegagalan saat menjalani kehidupannya sejak kecil hingga berbuah lahirnya imperium bisnis mendunia itu. Dia bahkan tidak pernah bisa menyandang gelar insinyur. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang.
Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun, ia terus bermimpi dan bermimpi. Dan, impian itu akhirnya terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras. Cerita motivasi yang luar biasa, bukan?
Masih banyak cerita motivasi yang bisa Anda dapatkan, baik melalui buku, searching, majalah, dan sebagainya. Anda bisa mengambil hikmah yang luar biasa, diantaranya Anda bisa mengambil pelajaran bagaimana mereka menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi. Bisa jadi, masalah yang Anda alami sama dengan yang pernah mereka hadapi. Dengan demikian, Anda bisa mengambil pelajaran dari mereka. Bahkan, Anda tidak perlu merasakan kegagalan yang mereka alami,

Membentuk Sikap Positif

Sikap mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal abad 20. Secara bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974) mencantumkan bahwa attitude, berasal dari bahasa Italia "attitudine" yaitu "Manner of placing or holding the body, dan Way of feeling, thinking or behaving".
Definisi lain adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Kata ini bisa juga dimaknai sebagai perasaan seseorang tentang obyek, aktivitas, peristiwa dan orang lain. Perasaan ini menjadi konsep yang merepresentasikan suka atau tidak sukanya (positif, negatif, atau netral) seseorang pada sesuatu.
Konsep sikap pertama kali diangkat dalam bahasan ilmu sosial pertama kali oleh Thomas (1918), sosiolog yang banyak menelaah kehidupan dan perubahan sosial, yang menulis buku Polish Peasant in Europe and America: Monograph of an Immigrant Group yang merupakan hasil riset yang dilakukannya bersama Znaniecki.
Sikap muncul dari berbagai bentuk penilaian, yang dikembangkan dalam tiga model, yaitu afeksi, kecenderungan perilaku, dan kognisi. Respon afektif adalah respon fisiologis yang mengekspresikan kesukaan individu pada sesuatu. Kecenderungan perilaku adalah indikasi verbal dari maksud seorang individu. Respon kognitif adalah pengevaluasian secara kognitif terhadap suatu objek. Kebanyakan individu berperilaku dari hasil belajar sosial dari lingkungannya.
Terdapat kaitan antara sikap dan perilaku seseorang, walaupun tergantung pada faktor lain, yang kadang bersifat irasional. Sebagai contoh, seseorang yang menganggap penting transfusi darah belum tentu mendonorkan darahnya. Hal ini masuk akal bila orang tersebut takut melihat darah, yang akan menjelaskan irasionalitas tadi.
Sikap dapat mengalami perubahan sebagai akibat dari pengalaman. Tesser (1993) berargumen bahwa faktor bawaan juga dapat berpengaruh dalam hal ini. Aliran musik orang yang cenderung ekstrovert, akan berbeda dengan orang yg introvert.
Salah seorang ahli yang membahas tentang sikap adalah Carl Jung. Ia mendefinisikannya sebagai kesiapan dari psike untuk bertindak atau bereaksi dengan cara tertentu. Ia sering muncul dalam bentuk pasangan, satu disadari sedang yang lainnya tidak disadari.
Kadang-kadang kita mendengar istilah kepribadian yang karismatik, yang merupakan kombinasi yang langka dari ciri-ciri yang memancarkan pesona atau daya tarik tertentu.Sikap begitu pentingnya sehingga dapat menjadi lebih penting daripada karakteristik-karakteristik fisik dan mental dalam suatu kepribadiaan.
Sikap positif begitu kuat dapat memperkuat ciri-ciri kepribadian. Ia dapat membuat orang cantik menjadi dua kali lebih cantik. Hal ini dapat mengubah kepribadian yang membosankan  menjadi kepribadian yang dipandang orang menarik. Ia juga bisa "mencemerlangkan" karakteristik kepribadian yang lain. Dalam proses ini, citra keseluruhan orang yang bersangkutan menjadi lebih bersinar dan lebih menarik bagi orang lain.
Rasanya tidak perlu diragukan lagi bahwa sikap positif dapat membantu orang menampilkan kepribadian yang sebaik-baiknya. Banyak orang berbakat, termasuk mereka yang memiliki karakteristik dan karisma yang didambakan orang lain merasa kesepian dan tidak bahagia, baik dalam kehidupan pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi, karena mereka tidak menyadari pentingnya sikap yang positif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

" tolong komentarnya untuk kedepan agar lebih bagus "