SISTEM SOSIAL BUDAYA DAN MODEL
PEMERINTAHAN
PADA MASA BANI UMAYYAH
1. Pembentukan Bani Umayyah
Pemerintahan Bani Umayyah berdiri setelah Khilafah Rasyidah yang
ditandai dengan terbunuhnya Ali Bin Abi Thalib pada tahun 40H / 661M.
Pemerintahan mereka dihitung sejak Hasan Bin Ali menyerahkan kekuasaan pada
Muawiyah Bin Abi Sofyan pada tanggal 25 Rabiul Awal 41H / 661M.
Pemerintahan ini berakhir dengan kekalahan Khalifah Narwan Bin
Muhammad diperang Zab pada bulan Jumadil Ula tahun 132H / 749 M. Dengan demikian
Pemerintahan Bani Umayyah ini berlangsung selama 90 tahun, yaitu dimulai pada
masa kekuasaan Muawiyah, dimana pemerintahan yan bersifat demokratis berubah
menjadi monarchirheridetis (kerajaan turun-temurun) yang diperoleh melalui
kekerasan, diplomasi dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara
terbanyak.
Suksesi kepemimpinan secara turun-temurun dimulai ketika muawiyah
mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid
muawiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Dia memang
tetap menggunakan istilah Khalifah, namun dia memberikan interpretasi baru dari
kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut, dia menyebutnya “Khalifah
Allah” dalam pengertian “Penguasa” yang diangkat oleh Allah. Khalifah besar Bani
Umayyah ini adalah muawiyah Ibn Abi Sufyan (661M-680M), Abd Al-Malik Ibn Marwar
(685M-705M), Al-Walid Ibn Abd Malik (705M-715M), Umar Ibn Abd Al-Aziz
(717M-720M) dan Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724M-743M).
2. Kebijakan Dan Orientasi Politik Dan Perluasan Wilayah
Dijaman Muawiyah Tunisia
dapat ditaklukkan. Disebelah timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan
sampai kesungai Oxus dan Afganistan sampai ku Kabul . Angkatan lautnya melakukan
serangan-serangan ke Ibu Kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang
dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abd Al-Malik, dia
menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Baikh, Bukhara ,
Khawarizm, Ferghana dan Samarkand .
Mayoritas penduduk dikawasan ini kaum Paganis. Pasukan islam menyerang wilayah
Asia Tengah pada tahun 41H / 661M. pada tahun 43H / 663M mereka mampu
menaklukkan Salistan dan menaklukkan sebagian wilayah Thakaristan pada tahun
45H / 665M. Mereka sampai kewilayah Quhistan pada tahun 44H / 664M. Abdullah
Bin Ziyad tiba dipegunungan Bukhari. Pada tahun 44H / 664M para tentaranya
datang ke India dan dapat
menguasai Balukhistan,Sind, dan daerah Punjab
sampai ke Maitan.
Ekspansi kebarat secara besar-besaran dilanjutkan dijaman Al-Walid
Ibn Abd Abdul Malik (705M-714M). Masa pemerintahan Walid adalah masa
ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Umat islam merasa hidup bahagia, tidak
ada pemberontakan dimasa pemerintahanya. Dia memulai kekuasaannya dengan
membangun masjid Jami’ di Damaskus. Masjid Jami’ ini dibangun dengan sebuah
arsitektur yang indah, dia juga membangun Kubbatu Sharkah dan memperluas masjid
Nabawi, disamping itu juga melakukan pembangunan fisik dalam skala besar. Pada
masa pemerintahannya terjadi penaklukan yang demikian luas, penaklukan ini
dimulai dari Afrika utara menuju wilayah barat daya, benua eropa yaitu pada
tahun 711M. Setelah Al Jazair dan Maroko dapat ditaklukkan, Tariq Bin Ziyad
pemimpin pasukan islam dengan pasukannya menyebrangi selat yang memisahkan
antara Maroko dengan Benua Eropa dan mendarat disuatu tempat yang sekarang
dikenal nama Bibraltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol dapat dikalahkan, dengan
demikian Spanyol menjadi sasaran ekspansi. Selanjutnya Ibu Kota Spanyol Kordova
dengan cepatnya dapat dikuasai, menyusul setelah itu kota-kota lain seperti
Sevi’e, Elvira, dan Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah
jatuhnya Kordova. Pasukan islam memperoleh dukungan dari rakyat setempat yang
sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa. Pada masa inilah pemerintah
islam mencapai wilayah yang demikian luas dalam rentang sejarahnya, dia wafat
pada tahun 96H / 714M dan memerintah selama 10 tahun.
Dijaman Umar Ibn Ab Al-Aziz masa pemerintahannya diwarnai dengan
banyak Reformasi dan perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki
tanah-tanah yang tidak produktif, menggali sumur-sumur baru dan membangun
masjid-masjid. Dia mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang benar
hingga kemiskinan tidak ada lagi dijamannya. Dimasa pemerintahannya tidak ada
lagi orang yang berhak menerima zakat ataupun sedekah. Berkat ketaqwa’an dan
kesalehannya, dia dianggap sebagai salah seorang Khulafaur Rasyidin. Penaklukan
dimasa pemerintahannya pasukan islam melakukan penyerangan ke Prancis dengan
melewati pegunungan Baranese mereka sampai ke wilayah Septomania dan Profanes,
lalu melakukan pengepungan Toulan sebuah wilayah di Prancis. Namun kaum
muslimin tidak berhasil mencapai kemenangan yang berarti di Prancis. sangat
sedikit terjadi perang dimasa pemerintahan Umar. Dakwah islam marak dengan
menggunakan nasehat yang penuh hikmah sehingga banyak orang masuk islam, masa
pemerintahan Umar Bin Abd Aziz terhitung pendek.
Dijaman Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724-743M) pemerintahannya dikenal
dengan adanya perbaikan-perbaikan dan menjadikan tanah-tanah produktif. Dia
membangun kota Rasyafah dan membereskan tata administrasi. Hasyim dikenal
sangat jeli dalam berbagai perkara dan pertumpahan darah. Namun dia dikenal
sangat kikir dan pelit. Penaklukan dimasa pemerintahannya yang dipimpin oleh
Abdur Rahman Al-Ghafiqi. Ia mulai dengan menyerang Bordeau, Poitiers, dari sana
ia mencoba menyerang Tours. Namun dalam peperangan yang terjadi diluar kota
Tours, Al-Ghafiqi terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Prancis pada tahun
114H / 732M. peristiwa penyerangan ini merupakan peristiwa yang sangat
membahayakan Eropa.
Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik ditimur maupun
barat. Wilayah kekuasaan islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas.
Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika utara, Syiria, Palestina, Jazirah
Arab, Irak, sebagian Asia kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang
disebut Pakistan Purkmenia, Ulbek, dan Kilgis di Asia Tengah.
Disamping ekspansi kekuasaan islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa
dalam pembangunan berbagai bidang, seperti:
a. Muawiyah mendirikan Dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan
menyediakan kuda dengan peralatannya disepanjang jalan. Dia juga berusaha
menertibkan angkatan bersenjata.
b. Lambang kerajaan sebelumnya Al-Khulafaur Rasyidin, tidak pernah
membuat lambang Negara baru pada masa Umayyah, menetapkan bendera merah sebagai
lambang negaranya. Lambang itu menjadi ciri khas kerajaan Umayyah.
c. Arsitektur semacam seni yang permanent pada tahun 691H, Khalifah
Abd Al-Malik membangun sebuah kubah yang megah dengan arsitektur barat yang
dikenal dengan “The Dame Of The Rock” (Gubah As-Sakharah).
d. Pembuatan mata uang dijaman khalifah Abd Al Malik yang kemudian
diedarkan keseluruh penjuru negeri islam.
e. Pembuatan panti Asuhan untuk anak-anak yatim, panti jompo, juga
tempat-tempat untuk orang-orang yang infalid, segala fasilitas disediakan oleh
Umayyah.
f. Pengembangan angkatan laut muawiyah yang terkenal sejak masa
Uthman sebagai Amir Al-Bahri, tentu akan mengembangkan idenya dimasa dia
berkuasa, sehingga kapal perang waktu itu berjumlah 1700 buah.
g. Khalifah Abd Al-Malik juga berhasil melakukan
pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa arab
sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.
h. Khususnya dibidang Tashri kemajuan yang diperoleh sedikit sekali,
sebab kurangnya dukungan serta bantuan pemerintah (kerajaan) waktu itu. Baru
setelah masa khalifah Umar Bin Abd Al-Aziz kemajuan dibidang Tashri mulai
meningkat, beliau berusaha mempertahankan perkembangan hadits yang hampir mengecewakan,
karena para penghafal hadits sudah meninggal sehingga Umar Bin Abd Al-Aziz
berusaha untuk membukukan Hadits.
Meskipun keberhasilan banyak dicapai dinasti ini, namun tidak
berarti bahwa politik dalam negeri dapat dianggap stabil. Muawiyah tidak
mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan Ibn Ali ketika dia naik Tahta yang
menyebutkan bahwa persoalan pergantian pemimpin setelah Muawiyah diserahkan
kepada pemilihan umat islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid sebagai putra
mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi dikalangan rakyat yang
mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.
3. Sistem Sosial (Arab dan Mawali)
Meskipun sering kali terjadi pergolakan dan pergumulan politik pada
masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah, namun terdapat juga usaha positif yang
dilakukan daulah ini untuk kesejahteraan rakyatnya.
Diantara usaha positif yang dilakukan oleh para khilafah daulah Bani
Umayyah dalam mensejahterakan rakyatnya ialah dengan memperbaiki seluruh system
pemerintahan dan menata administrasi antara lain organisasi keuangan ini
bertugas mengurusi masalah keuangan Negara yang dipergunakan untuk:
a. Gaji pegawai dan tentara serta gaya tata usaha Negara.
b. Pembangunan pertanian, termasuk irigasi.
c. Biaya orang-orang hukuman dan tawanan perang
d. Perlengkapan perang
Disamping usaha tersebut Daulah Bani Umayyah memberikan Hak dan
perlindungan kepada warga Negara yang berada dibawah pengawasan dan
kekuasaannya. Masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan
kesewenangan. Oleh karena itu Daulah ini membentuk lembaga kehakiman. Lembaga
kehakiman ini dikepalai oleh seorang ketua Hakim (Qathil Qudhah). Seorang hakim
(Qadli) memutuskan perkara dengan ijtihadnya. Para hakim menggali hukum
berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Disamping itu kehakiman ini belum
terpengaruh atau dipengaruhi politik, sehingga para hakim dengan kekuasaan
penuh berhak memutuskan suatu perkara tanpa mendapat tekanan atau pengaruh
suatu golongan politik tertentu.
4. Sistem Militer
Salah satu kemajuan yang paling menonjol pada masa pemerintahan
dinasti Bani Umayyah adalah kemajuan dalam system militer. Selama peperangan
melawan kakuatan musuh, pasukan arab banyak mengambil pelajaran dari cara-cara
teknik bertempur kemudian mereka memadukannya dengan system dan teknik
pertahanan yang selama itu mereka miliki, dengan perpaduan system pertahanan
ini akhirnya kekuatan pertahanan dan militer Dinasti Bani Umayyah mengalami
perkembangan dan kemajuan yang sangat baik dengan kemajuan-kemajuan dalam
system ini akhirnya para penguasa dinasti Bani Umayyah mampu melebarkan sayap
kekuasaannya hingga ke Eropa.
Secara garis besar formasi kekuatan tentara Bani Umayyah terdiri
dari pasukan berkuda, pasukan pejalan kaki dan angkatan laut.
5. Sistem Ekonomi
Bidang-bidang ekonomi yang terdapat pada jaman Bani Umayyah terbukti
berjaya membawa kemajuan kepada rakyatnya yaitu:
a. Dalam bidang pertanian Umayyah telah memberi tumpuan terhadap
pembangunan sector pertanian, beliau telah memperkenalkan system pengairan bagi
tujuan meningkatkan hasil pertanian.
b. Dalam bidang industri pembuatan khususnya kraftangan telah
menjadi nadi pertumbuhan ekonomi bagi Umayyah.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. A. Syalabi. Sejarah
dan Kebudayaan Islam. Jakarta .
Pusta Al Husna. 1982.
Ahmad Al-Usairy. Sejarah
Islam. Jakarta. Akbar Media Eka Sarana. 2003.
Prof. Dr. KH. Sjechul
Hadi Pernomo, SH. MA. Islam Dalam Lintasan Sejarah
Perpolitikan. Surabaya. CV-Aulia. 2004.
Prof. Dr. Hamka. Sejarah
Umat Islam II. Jakarta. Bulan Bintang. 1981.
Drs. Murodi, Dkk. Sejarah
Kebudayaan Islam. CV-Aulia Putra. 1993.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
" tolong komentarnya untuk kedepan agar lebih bagus "